PakaianAdat Nusa Tenggara Barat ( NTB ) Nusa Tengga Barat ( NTB ) yang memiliki alat musik tradisional NTB merupakan salah satu provinsi yang terdapt di gugusan kepualauan Nusa Tengga yang seyogianya terdiri dari beberapa pulau kecil yang melengkapi provinsi NTB tersebut. Nah sobat semua, diantara pulau-pulau tersebut ada dua pulau yang Kebudayaan Nusa Tenggara Barat NTB- Halo teman teman gimana kabarnya nih? Semoga baik-baik aja ya hehe. Oh iya! Apakah kalian sudah pernah berkunjung ke Nusa Tenggara Barat NTB? Bagaimana kebudayaan di sana? Tahukah kalian apa saja kebudayaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat?Nah di artikel ini saya akan membahas kebudayaan yang terdapat di provinsi yang kita lebih kenal dengan sebutan NTB yakni Nusa Tenggara Barat NTB.Setelah kemarin kita membahas kebudayaan Jawa Timur dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur, sekarang gilang provinsi tetangga nya yaitu Nusa Tenggara Barat. Penasaran? Yuk baca artikel ini sampai habis ya!Contents1 Kebudayaan Nusa Tenggara Barat2 Rumah Adat – Kebudayaan Nusa Tenggara Rumah Dalam Istana Rumah Adat Rumah Adat Bale Rumah Adat Bale Rumah Adat Berugaq Sekenam3 Pakaian Adat – Kebudayaan Nusa Tenggara Pakaian Pakaian Pakaian Adat Suku Bima – Pakaian adat kaum laki-laki Bima4 Tarian adat – Kebudayaan Nusa Tenggara Barat5 Senjata Tradisional – Kebudayaan Nusa Tenggara Barat6 Lagu Daerah Nusa Tenggara Barat7 Tenggara Barat atau NTB merupakan provinsi yang berada pada bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara di Indonesia. Ibu kota provinsi ini yaitu kota Mataram, dan provinsi ini memiliki beberapa kota serta kabupaten yang tentunya mempunyai keanekaragaman budaya dan adat istiadat masing-masing. Provinsi ini memiliki dua pulau terbesar di bagian Barat ada Lombok dan di bagian Timur ada pulau mencatat provinsi ini pada asal nya termasuk bagian wilayah Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota Singaraja. Namun kemudian wilayah Provinsi Sunda Kecil ini dipecah menjadi 3 provinsi yaituBaliNusa Tenggara BaratNusa Tenggara Bangsa Nusa Tenggara BaratMayoritas suku di provinsi ini yaitu suku Sasak dari Lombok, sementara masyarakat Bima suku Mbojo dan Sumbawa adalah kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Berikut ini daftar beberapa suku atau etnis yang terdapat di Nusa Tenggara 68%Bima 14%Sumbawa 8%Bali 3%Jawa 2%Mayoritas suku di provinsi ini yaitu suku Sasak dari LombokBahasa Daerah Nusa Tenggara BaratIndonesia bahasa resmiSasakSamawaMbojoBaliJawaMelayuBahasa sehari-hari masyarakat NTB adalah bahasa sasakAgamaMayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam, yaitu sekitar 94%. Berikut daftarnyaIslam Protestan penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam, yaitu sekitar 94%Nah berikut ini beberapa adat istiadat atau kebudayaan yang terdapat di Nusa Tenggara Barat. Simak penjelasannya di bawah Adat – Kebudayaan Nusa Tenggara BaratProvinsi Nusa Tenggara Barat ini memiliki beberapa Rumah Adat yang menarik untuk kita ketahui, berikut ini beberapa daftar rumah adat yang terdapat di Nusa Tenggara Barat. Simak penjelasannya di bawah iniRumah Dalam adat yang akan kita bahas pertama dari provinsi ini yaitu rumah adat dalam loka, rumah ini adalah rumah asli para raja Sumbawa dahulu, desain nya pun asli dari para raja tersebut, rumah ini sangat kental dengan agama islam, karena memang ajaran islam cukup kental di provinsi pengaruh islam berdampak pada kehidupan kebudayaan masyarakat Nusa Tenggara Barat, termasuk rumah Dalam Loka ini mempunyai makna Istana Dunia. Hal ini berkaitan dengan kegunaan dari rumah adat tersebut yang dipakai sebagai tempat tinggal raja dan merupakan tempat pusat pemerintahan Sumbawa di kala ini berukuran cukup besar dan memiliki 99 tiang yang dimana disetiap tiang terdapat Asmaul Husna ajaran Islam. Tiang-tiang ini dibagi menjadi dua bagian dan tiang-tiang inilah yang menopang rumah, tiang-tiang ini di sebut dengan Bala Rea yang artinya graha besar dan graha ini memiliki beberapa ruangan yaituLunyuk Agung terdapat dibagian depan, fungsinya untuk tempat pertemuan, musyawarah, serta acara Mas pada bagian sebelah Lunyuk Agung, gunanya sebagai tempat permaisuri, istri menteri, atau staf jika sedang berlangsung upacara dalam di bagian Barat dan Utara. Ruangan ini dipisah dengan memakai sekat kelambu. DI bagian Barat berguna untuk tempat sholat, dan di bagian Utara digunakan sebagai tempat tidur permaisuri dan para dalam di bagian Timur, terdiri dari 4 kamar yaitu 1 untuk tempat putra, putri, raja, dan orang yang sudah Sidang, di bagian belakang bala rea dan berfungsi sebagai tempat sidang serta tempat tidur mandi di bagian luar ruangan Bulo, digunakan sebagai tempat bermain anak luar istana, terdapat beberapa ruangan seperti kebun istana, gapura, rumah jam, dan lonceng sejarah, Istana Sumbawa ini mulai berkembang di masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah 3. Rumah adat ini terletak di Kota Sumbawa Besar. Rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal raja dan tempat menyimpan benda-benda berharga dan artefak di Kabupaten Adat ini adalah rumah adat NTB yang berasal dari suku Sasak. Rumah adat ini terletak di dusun Sade, desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Sampai sekarang desa Sade masih memegang teguh tradisi dan kelestarian rumah adat ini sehingga rumah adat ini masih terjaga hingga saat Sasak mempunyai kepercayaan bahwa untuk membangun rumah ini ada aturan-aturan khusus seperti aturan kapan waktu yang tepat untuk mendirikan rumah ini, jika aturan tersebut mereka abaikan, diyakini bahwa akan ada nasib buruk ketika menempati rumah Adat Bale adat ini masih terdapat di suku Sasak, rumah ini terlihat unik dari bentuk nya yang panggung, atapnya berujung runcing dan lebar, atapnya mempunyai jarak sekitar 1,5 sampai 2 meter dari tanah dan berdiameter 1,5 sampai 3 serta atap rumah ini dibuat dari jerami dan alang-alang, dinding dari anyaman bambu, lantai dari papan yang disangga dengan beberapa tiang dan pondasi dari batu dan Adat Bale Bale Jajar ini merupakan tempat tinggal untuk suku Sasak dengan ekonomi menengah ke atas. Rumah ini memiliki dua delam Bale dan Satu Serambi yang disebut Sesangkok. Selain itu, Bale ini juga mempunyai sambi yang berguna untuk tempat menyimpan bahan makanan dan keperluan rumah lainnya. Pada bagian depan juga dilengkapi dengan sekepat dan di bagian belakang dilengkapi dengan Adat Berugaq adat ini mempunyai enam tiang penyangga. Berugaq Sekenam berfungsi sebagai tempat belajar tentang nilai-nilai kebudayaan, tata kerama, dan sebagai ruangan berkumpul ini cukup sederhana dengan atap dari ilalang dan tidak ada Adat – Kebudayaan Nusa Tenggara Tenggara Barat ini didominasi oleh dua budaya yaitu budaya suku Sasak dan suku Bima, akan tetapi di tingkat Nasional yang sering terkemuka adalah budaya suku Sasak, termasuk pakaian adat suku Sasak ini menjadi ikon pakaian tradisional Nusa Tenggara Adat Suku SasakPada zaman sekarang, pakaian adat suku Sasak yang masih bisa kita temukan sebagai bukti kebudayaannya adalah pakaian adat Lambung dan Pegon. Pakaian ini memiliki ciri khas karakteristiknya sendiri. Mari kita bahas penjelasannya dibawah LambungPakaian adat ini dikenakan khusus bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau ini berwarna hitam dengan bentuk kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dilengkapi selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu kanan atau bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Pakaian ini biasanya dilengkapi aneka ragam aksesoris seperti gelang tangan dan kaki, anting berbentuk bulat, dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan PegonPakaian adat ini dikenakan oleh laki-laki. Pakaian ini merupakan hasil adaptasi dari kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara Barat di masa lalu. Bentuk pakaian ini adalah jas hitam. Sedangkan untuk bawahannya, dikenakan Wiron atau Cute yakni batik bermotif nangka dengan bahan kain pelung Adat Suku Bima – RimpuPakaian adat rimpu ini berasal dari suku bima. Pakaian ini bentuknya hampir sama dengan bentuk mukena, yaitu satu bagian menutupi kepala sampai perut serta satu bagian lainnya menutupi perut sampai ini memiliki fungsi yaituRimpu Cili khusus bagi perempuan yang belum menikah, pakaian ini menutupi seluruh tubuh kecuali mata, Colo bagi perempuan yang telah menikah. Pakaian ini menutupi seluruh tubuh kecuali adat kaum laki-laki BimaPakaian adat Laki-laki suku Bima biasanya mereka memakai ikat kepala dari kain tenun dengan nama Sambolo. Sambolo dipakai dengan ujung-ujung melingkari kepala. Atasan pakaian pria berbentuk kemeja lengan panjang dan bawahannya sarung songket yang disebut Tembe Me’e. Pakaian bawahan dilengkapi selendang sebagai ikat pinggang atau adat – Kebudayaan Nusa Tenggara tarian rudat Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara Barat memang terkenal dengan ragam jenis tarian adat, berikut daftar tarian yang terdapat di Nusa Tenggara Tarian Asal Keterangan1Tari Buja KanandaSuku Bima Dimainkan 2 orang laki laki2Tari GandrungBanyuwangiTarian Ritual3Tari Gendang BaleqSuku SasakDimainkan berkelompok4Tari LenggoSuku BimaTarian Istana5Tari Nguri Suku Sumbawa Tarian Ritual Masyarakat6Tari Oncer Suku Sasak Tarian berkelompok7Tari Peresean Suku Sasak Tarian Ritual8Tari Rudat Suku Sasak Ritual penyamnbut tamu9Tari sanggulu Suku Bima Tarian Maulid Nabi Saw10Tari Wura Bongi MoncaSuku Bima Tarian RitualSenjata Tradisional – Kebudayaan Nusa Tenggara beberapa senjata yang menjadi ciri khas dari Nusa Tenggara Barat, berikut daftarnyaNoNamaAsal Keterangan1KerisLombokKeris Lombok berukuran besar dan panjang sekitar 58 cm sampai 71 lombokKlewang merupakan pedang khas tentara khusus kerajaan Lombok3TulupSuku Sasak LombokTulup merupakan salah satu senjata tradisional berburu Suku Sasak, Lombok4GolokSuku Sasak LombokGolok tradisional Lombok khusus untuk kalangan tertentuLagu Daerah Nusa Tenggara BaratNoNama Asal1Halele U Ala De TeangSuku Sasak2Tutu KodaSunda Kecil3Pai Mura RameSuku Bima4Tebeb O NanaSunda KecilPenutupDemikian penjelasan tentang kebudayaan yang ada di provinsi Nusa Tenggara Barat ini, semoga bermanfaat. Terima kasih 🙂
NusaTenggara Barat (disingkat NTB) ialah sebuah provinsi di Indonesia yang berada di bagian tengah Kepulauan Nusa Tenggara di antara provinsi Bali di sebelah barat dan provinsi Nusa Tenggara Timur di sebelah Timur. Ibu kota provinsi ini berada di kota Mataram.Nusa Tenggara Barat memiliki 8 Kabupaten dan 2 Kota, termasuk kota Mataram.Pada tahun 2020, penduduk
Keindahan Nusa Tenggara Barat tak hanya dari pemandangan alamnya saja, keanekaragaman budayanya juga menarik, terlihat dari rumah adat NTB yang rumah adat di daerah lainnya, rumah adat NTB juga memiliki bentuk dan mengandung makna dan Moms punya kesempatan untuk berkunjung ke NTB, sempatkan berkunjung untuk melihat sendiri pesona dari bangunan adat tradisional di daripada penasaran, Moms juga bisa melihat ragam rumah adat NTB melalui ulasan berikut ini!Baca Juga Jenis Rumah Adat Sumatera Barat dan Keunikannya yang Moms Wajib Tahu!Berbagai Rumah Adat NTBBerikut ini adalah beberapa jenis rumah adat NTB dan keunikanya yang perlu Moms ketahui1. Rumah Adat Dalam LokaFoto Rumah Adat NTB - Dalam Loka Orami Photo StockRumah adat NTB ini berasal dari bahasa Sumbawa, yang memiliki arti istana ini digunakan karena pada zaman kesultanan Sumbawa dahulu, tempat ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan juga tempat tinggal para bisa melihat bahwa keunikan rumah adat ini juga dilihat dari tiang yang tersebut memiliki jumlah sama dengan Asmaul Husna, yaitu 99 buah. Kuatnya ajaran agama Islam pada masyarakat NTB ini yang membuat aspek budaya asli NTB ikut terpengaruh dengan nilai-nilai Rumah Adat Bale LumbungFoto Rumah Adat NTB - Bale Lumbung Orami Photo StockRumah adat NTB selanjutnya adalah Bale Lumbung. Meski bangunan ini merupakan rumah adat, fungsi utamanya bukan sebagai tempat untuk Lumbung dibuat oleh masyarakat NTB sebagai bangunan untuk menyimpan, sebagaimana adat ini biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan padi atau hasil pertanian lainnya setelah masa hasil panen khususnya padi akan mereka simpan sementara waktu di dalam rumah adat hanya digunakan untuk menyimpan hasil panen, material yang digunakan untuk membangun rumah adat ini juga sebetulnya cukup bagian atap, rumah adat ini biasanya hanya menggunakan bahan jerami yang bisa menutupi seluruh bagian untuk dinding bagian dalamnya, rumah adat ini menggunakan anyaman bambu yang disusun Lumbung juga dibangun dengan konsep rumah panggung dengan tujuan mengantisipasi adanya hama tikus atau juga banjir yang kerap kali terjadi di Rumah Adat Bale JajarFoto Rumah Adat NTB - Bale Jajar Orami Photo StockRumah adat NTB selanjutnya adalah Bale Jajar yang kerap digunakan sebagai tempat hunian. Sejak zaman dahulu, suku Sasak yang tinggal di NTB telah menempati jenis rumah adat dilihat dari struktur bangunan, ada dua ruang utama yang bisa di temukan di dalam rumah adat jenis pertama adalah Sesangkong yang umumnya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan persedian adat NTB, Sesangkong juga mungkin mempunyai fungsi yang sama seperti layaknya itu, ruang kedua yang bisa ditemukan di dalam Bale Jajar biasa disebut Dalem Bale yang merupakan ruang utama yang biasa digunakan oleh pemilik untuk membuat rumah ini juga cukup sederhana. Namun, bentuk rumah adat ini masih cukup normal jika dibandingkan dengan Bale bagian atap Bale Jajar digunakan bahan jerami, sementara untuk dindingnya menggunakan Juga Mengenal Berbagai Rumah Adat Papua, Jenis, dan Keunikannya4. Rumah Adat Bale BonderFoto Rumah Adat NTB - Bale Bonder Orami Photo StockSelanjutnya ada Bale Bonder yang dapat dikatakan sebagai salah satu rumah adat terbesar yang bisa di temukan di provinsi bisa dengan mudah melihatnya dari ukuran yang bisa mencapai 50 meter persegi. Ukuran bangunan yang besar ini dikarenakan Bale Bonder adalah tempat tinggal para pembesar hal ini, para pembesar suku umumnya sama kedudukannya dengan perangkat desa atau dusun di sekitar. Oleh karena itu, umumnya hanya ada satu rumah adat NTB ini di setiap Bale Bonder umumnya digunakan oleh pengurus desa, namun desain bangunannya mirip dengan Bale saja pada Bale Bonder ini ada satu ruang khusus yang memang ini akan digunakan jika ada hal penting yang harus diputuskan atau bisa dibilang sebagai ruang rapat atau juga ruang pengadilan jika ada suatu kasus di wilayah desa atau ukuran bangunan rumah adat NTB ini yang tergolong besar, Bale Bonder membutuhkan beberapa tiang penyangga agar bangunanya tetap diketahui, biasanya Bale Bonder menggunakan minimal 8 hingga 10 tiang penyangga agar ia bisa berdiri ada beberapa Bale Bonder yang menggunakan lebih dari 20 tiang penyangga. Hal ini karena rumah adat NTB satu ini mempunyai ukuran yang sangat Rumah Adat Berugaq SekapatFoto Rumah Adat NTB - Berugaq Sekapa Orami Photo StockYang terakhir ada rumah adat yang disebut Berugaq Sekapat. Sebagian orang tidak menganggapnya sebagai rumah adat NTB, sedangkan sebagian lainnya tetap ini karena bangunan Berugaq Sekapat mempunyai fungsi yang cukup penting di masa lalu, yaitu sebagai tempat penerimaan orang asing yang baru memasuki dilihat dari bentuk, bangunan ini juga lebih mirip dengan pondok kecil atau saung karena ukurannya sangat kecil jika dibandingkan yang Berugaq Sekapat ini tidak pernah lebih dari 5 meter persegi dengan hanya ada 4 tiang penyangga di setiap itu, rumah adat NTB ini juga tidak memiliki dinding sama sekali, sehingga hal ini yang membuat sebagian orang tidak menganggapnya sebagai rumah Juga Selain Joglo, Inilah 7 Rumah Adat Jawa Timur LainnyaItulah beberapa jenis bangunan yang bisa di temukan di pulau NTB yang digolongkan sebagai rumah adat Moms sudah paham bentuk dan jenisnya, sehingga jika ada kesempatan mampir ke NTB, Moms bisa membedakannya.
Rumahadat ini dibangun oleh suku-suku asli daerah Nusa Tenggara Barat. Diantaranya adalah Suku Sumbawa, Suku Sasak, Suku Dongu, Suku, Dompu. Pada zaman dahulu rumah adat ini digunakan sebagai istana raja dan ketua adat. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, rumah adat ini digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat Nusa Tenggara Barat.

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 5auWeQrcPemWato369TNzBv0-R6npj02MYRS22wQLN65iS_HiiB2Rg==

Wawancaradigunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan di lokasi penelitian yaitu di kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Kajian pustaka jua digunakan untuk dijadikan data RumahCom – Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Ini adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan banyak sekali adat istiadat serta kultur dan budaya yang bisa di temukan di Indonesia. Selain itu, hal ini juga berlaku bukan hanya di pulau-pulau padat penduduk seperti Jawa ataupun Sumatra. Keragaman adat istiadat serta kultur dan budaya juga bisa ditemukan di beberapa pulau lain seperti Kalimantan, Bali, bahkan kepulauan kecil seperti NTB yang memiliki rumah Adat NTB. Supaya Anda bisa mengenali jenis-jenis rumah adat NTB dengan lengkap maka artikel kali ini akan membahas mengenai Geografis Wilayah Nusa Tenggara Barat NTB Rumah Adat NTB Bale Lumbung Rumah Adat NTB Bale Jajar Rumah Adat NTB Bale Bonder Rumah Adat NTB Dalem Loka Rumah Adat NTB Berugaq Sekapat 1. Geografis Wilayah Nusa Tenggara Barat NTB Secara geografis, provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di bagian tengah Indonesia. Walau demikian, banyak yang beranggapan bahwa provinsi ini seharusnya masuk ke bagian timur Indonesia. Terlepas dari perdebatan tersebut, NTB merupakan salah satu kepulauan atau provinsi di Indonesia dengan kultur serta budaya yang cukup beragam. Keragaman budaya yang ada di NTB tentu memberikan beragam warna di kepulauan ini, terutama dari segi rumah adat NTB. Mengutip dari Wikiwand, luas area dari pulau NTB ini tergolong cukup kecil, hanya sekitar 20,000 km persegi. Akan tetapi jumlah penduduknya mencapai lima juta penduduk. Di pulau NTB sendiri, ada beberapa suku utama yang memang sudah menempati pulau ini sejak awal. Mereka adalah suku Sasak, suku Mbojo yang merupakan pendatang dari Bima, dan yang terakhir adalah suku Sumbawa. Dominasi suku lokal di antara banyaknya para pendatang di NTB mungkin merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan masih kentalnya kultur dan budaya yang ada di NTB. Banyaknya rumah adat yang masih berdiri di NTB merupakan salah satu buktinya. Ini adalah satu hal yang tidak bisa di pungkiri. Keberadaan rumah adat di pulau NTB merupakan salah satu bukti nyata bahwa budaya dan adat istiadat yang dipegang oleh masyarakat NTB masih cukup kental. Selain itu,ada beberapa jenis rumah adat NTB yang bisa di temukan di pulau ini. Rumah adat NTB berdasarkan wilayahnya memang memiliki keunikan masing-masing namun tetap memperhatikan aspek fungsional. Mau punya rumah yang harganya terjangkau namun tetap memperhatikan aspek fungsional? Cek pilihan rumahnya di kawasan Bekasi dengan harga di bawah Rp700 jutaan di sini! 2. Rumah Adat NTB Bale Lumbung Rumah adat di daerah NTB yang pertama biasa disebut Bale Lumbung. Perlu diketahui, walaupun bangunan ini merupakan rumah adat, fungsi utamanya bukan sebagai tempat tinggal. Fungsi utama dari rumah adat ini bisa dilihat dari namanya, yaitu Bale Lumbung, yang berarti bangunan untuk menyimpan. Betul sekali, rumah adat ini biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan setelah masa panen. Biasanya hasil panen berupa padi akan disimpan sementara waktu di dalam rumah adat ini. Karena fungsi utama rumah adat NTB sebagai gudang penyimpanan atau lumbung, maka material yang digunakan untuk membangun rumah adat ini juga cukup sederhana. Di bagian atap, rumah adat ini biasanya menggunakan bahan jerami yang bisa menutupi seluruh bagian rumah. Sedangkan untuk dinding bagian dalamnya, rumah adat ini menggunakan anyaman bambu yang disusun secara rapi. Dilihat dari bentuk, rumah adat ini mempunyai bentuk yang cukup unik. Jika dilihat dari luar, bentuk Bale Lumbung ini mirip dengan topi para perompak di lautan, dengan bentuk agak bulat dan tinggi. Perlu diketahui, Bale Lumbung dibangun dengan konsep rumah panggung. Bentuk bangunan ini dipilih untuk mengantisipasi adanya hama tikus atau juga banjir yang sering mengancam pulau NTB. Tips budaya yang ada di Indonesia dengan mempelajari dan mengenali keunikan budaya yang ada pada setiap daerah. 3. Rumah Adat NTB Bale Jajar Jenis rumah adat di NTB yang kedua adalah Bale Jajar. Jika Bale Lumbung digunakan sebagai tempat penyimpanan, maka Bale Jajar merupakan rumah adat NTB yang digunakan sebagai tempat hunian. Sejak zaman dahulu, suku Sasak yang tinggal di NTB sudah menempati jenis rumah adat ini. Jika dilihat dari struktur bangunan, ada dua ruang utama yang bisa di temukan di Bale Jajar ini. Yang pertama adalah Sesangkong yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan persedian pangan. Dalam adat NTB, Sesangkong mungkin mempunyai fungsi yang sama seperti dapur. Ruang kedua yang bisa di temukan di dalam Bale Jajar biasa disebut Dalem Bale. Dalem Bale merupakan ruang utama yang biasa digunakan oleh pemilik rumah. Sebagai salah satu rumah adat NTB, bahan yang digunakan untuk membangun Bale Jajar ini juga cukup sederhana. Mirip dengan Bale bambu. Akan tetapi, bentuk rumah adat ini masih cukup normal jika dibandingkan dengan Bale Lumbung. Lumbung, bagian atap Bale Jajar menggunakan jerami dan untuk dindingnya menggunakan anyaman 4. Rumah Adat NTB Bale Bonder Bale Bonder bisa dikatakan sebagai salah satu rumah adat terbesar yang bisa di temukan di NTB. Hal ini bisa dengan mudah dilihat dari ukurannya yang mencapai 50 meter persegi. Ukuran bangunan yang besar ini karena Bale Bonder biasanya digunakan sebagai tempat tinggal para pembesar suku. Dalam hal ini, para pembesar suku bisa disetarakan sebagai para perangkat desa atau dusun di sekitar. Maka dari itu, biasanya hanya ada satu rumah adat NTB ini di setiap wilayah. Walaupun Bale Bonder biasa digunakan oleh pengurus desa, akan tetapi desain bangunannya mirip dengan Bale Jajar. Hanya saja, ada satu ruang khusus yang memang disiapkan di dalam Bale Bonder ini. Ruang ini adalah ruang yang biasa digunakan jika ada hal penting yang harus diputuskan. Secara mudah, bisa dikatakan bahwa ruang ini semacam ruang pengadilan jika ada suatu kasus di wilayah desa atau dusun tersebut. Karena ukuran bangunan yang tergolong besar, maka Bale Bonder membutuhkan beberapa tiang penyangga. Perlu diketahui, biasanya Bale Bonder menggunakan minimal delapan sampai sepuluh tiang penyangga supaya bisa berdiri kokoh. Akan tetapi, ada beberapa Bale Bonder yang menggunakan lebih dari 20 tiang penyangga. Hal ini karena rumah adat NTB mempunyai ukuran yang sangat besar. 5. Rumah Adat NTB Dalem Loka Nama dari rumah adat ini mungkin sedikit berbeda dengan beberapa rumah adat yang sudah disebutkan sebelumnya. Hal ini karena Dalem Loka bisa dikatakan sebagai rumah para raja. Hal ini dengan gamblang disebutkan dalam bahasa Sumbawa karena Dalem Loka mempunyai makna sebagai Istana. Selain itu, p૚ masa lalu, Dalem Loka juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan juga tempat tinggal bagi para sultan yang berada di wilayah NTB. Maka dari itu, Dalem Loka bisa dikatakan sebagai bangunan terbesar yang ada di NTB. Karena Dalem Loka digunakan sebagai hunian para sultan, tentu saja ada banyak ruangan yang bisa ditemukan di dalamnya. Ruangan di Dalem Loka biasanya terbagi berdasarkan wilayah. Di bagian dalam, ada wilayah barat, timur, dan utara yang biasanya digunakan untuk tempat ibadah atau juga untuk keluarga raja beserta permaisuri. Di bagian depan rumah adat NTB ini ada Lunyuk Mas dan Lunyuk Agung yang biasanya digunakan saat kegiatan yang berkaitan dengan adat istiadat. Di bagian luar, ada gapura besar dan lonceng sebagai penyambut tamu dan juga kebun yang tertata dengan rapi. Karena bentuk Dalem Loka mirip dengan rumah panggung, maka Dalem Loka membutuhkan penyangga utama. Dan perlu diketahui, jumlah tiang penyangga yang digunakan di setiap Dalem Loka tepat sejumlah 99 buah. Hal ini karena 99 merupakan Asmaul Husna dan dipercaya bisa menjadi penopang sebesar apapun masalah dunia yang dihadapi. 6. Rumah Adat NTB Berugaq Sekapat Beberapa orang mungkin sepakat bahwa Berugaq Sekapat bukan merupakan rumah adat NTB. Akan tetapi, Berugaq Sekapat dianggap sebagai salah satu jenis rumah adat yang dimiliki masyarakat NTB. Hal ini karena bangunan ini mempunyai fungsi yang cukup penting pada masa lalu, yaitu sebagai tempat penerimaan orang asing yang baru memasuki desa. Dilihat dari bentuk, bangunan ini lebih mirip dengan pondok kecil atau saung karena ukurannya yang relatif kecil. Luas Berugaq Sekapat ini tidak pernah lebih dari lima meter persegi dengan empat tiang penyangga di setiap sudutnya. Selain itu, bangunan ini juga tidak memiliki dinding sama sekali. Hal itulah yang membuat banyak orang berpendapat bahwa Berugaq Sekapat bukan merupakan salah satu rumah adat yang ada di daerah NTB. Pada dasarnya, ada lebih dari lima jenis bangunan yang bisa di temukan di pulau NTB. Akan tetapi, lima jenis bangunan di atas merupakan jenis bangunan yang bisa dikatakan sebagai rumah adat NTB. Dengan sedikit informasi di atas, tentu pengetahuan anda tentang rumah atau bangunan adat yang ada di pulau NTB semakin bertambah bukan? Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda. Anda tidak perlu pusing! Simaklah video yang informatif berikut ini untuk mempelajari cara menyelesaikan sengketa tanah dengan mudah! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
\n adat istiadat nusa tenggara barat
Rumahadat dari Nusa Tenggara Barat yang paling terkenal yakni rumah adat sade berasal dari suku Sasak. Rumah adat ini terletak di desa Rembitan, Lombok Tengah. Sampai sekarang, masyarakat sekitar masih memegang teguh tradisi dan kelestarian rumah adat sade. Suku Sasak percaya bahwa untuk membangun rumah adat terdapat aturan yang harus dipatuhi.
- Nusa Tenggara Barat NTB yaitu salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian timur Indonesia, sebelah timur Pulau Bali. Nusa Tenggara Barat merupakan rumah bagi tiga suku aslinya yaitu Suku Mbojo, Suku Sasak, dan Suku bangsa yang mendiami Nusa Tenggara Barat kemudian melahirkan adat istiadat, bahasa, rumah tradisional, hingga kesenian tradisionalnya. Berikut adalah lima alat musik tradisional Nusa Tenggara Barat Serunai Serunai merupakan alat musik tradisional aerofon suaranya berasal dari angin NTB yang dimainkan dengan cara ditiup asal sumbawa. Di wilayah Bima, sarone disebut dengan silu sedangkan di wilayah Lombok disebut dengan pereret. Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Serunai terbuat dari bulu dan daun lontar, silu terbuat dari kayu sawo dan perak, sedangkan pereret terbuat dari kayu ipil dan kayu kunyit. Baca juga 4 Alat Musik Daerah Jawa BaratSerunai memiliki lima hingga enam buah lubang dengan satu lubang di bagian bawah. Masing-masing lubang serune menghasilkan nada yang membentuk tangga nada do-re-mi-fa-sol. Pada zaman dahulu, Serunai dimainkan bersama dengan kemenyan, bertujuan untuk menolak bala dan memikat gadis. Youtube/ Utak Atik Otak [Tangkapan Layar] alat musik Gendang Belek, NTBGendang Belek Gendang Belek adalah alat musik tradisional NTB yang dimainkan dengan cara ditabuh. Gendang Belek dibuat dari kayu tap yang sudah tua dan dibuat seperti selongsong dengan diamter 30 sentimeter hingga 35 sentimeter dan lubangnya ditutupi dengan kulit sapi. Gendang Belek kemudian dihiasi dengan kulit bermotif dan berwarna indah serta menarik. Gendang Belek pada awalnya ditabuh untuk menyemangati dan memberikan semangat bagi para prajurit yang akan pergi berperang dalam menbela kerajaan. Kemudian Gendang Gelek digunakan untuk mengiringi berbagai macam kesenian NTB. Gambo Vivi dan kawan-kawan dalam jurnaKontribusi Musik Gambo terhadap Perkembangan Islam di Kecamatan Sanggar Kabupate Bima 2021, menyebutkan bahwa Gambo adalah alat musik petik tradisional dari Suku Mbojo daerah Bima. Gambo memiliki bentuk seperti gambus, gita, ataupun mandolin dengan senar dan bentuk badan seperti sengah labu. Gambo dihiasi dengan ornamen dan warna-warna yang memiliki makna filosofis. Baca juga Keunikan Alat Musik Dogdog, Gendang Khas Banten Kaintradisional adalah kain yang berasal dari budaya daerah lokal yang di buat secara tradisional dan di gunakan untuk kepentingan adat dan istiadat (Kamila: 2008) ada beberapa macam kain tradisional yang sudah cukup di kenal seperti Ulos, patola, dan prada, batik, tenun dayak, sutra bugis, sesaringan, dan kain bebali. Rumah Adat dan Suku NTB Nusa Tenggara Barat - Nusa Tenggara Barat adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang mana juga mempunyai banyak keunikan adat istiadat dan rumah adat yang mana jadikan ikon tersendiri bagi kabupaten Sumbawa apalagi di Sumbawa ini adalah daerah yang menjadi kediaman para raja-raja yang ada di kerajaan Sumbawa pada masa lalu. Berikut ini saya akan mencoba menguraikan tentang rumah adat dari Nusa Tenggara Barat rumah adat Seperti apa saja dan keunikan apa saja yang terdapat di rumah adat Sumbawa Nusa Tenggara Barat Mari simak pembahasannya sampai selesai berikut ini. Rumah Adat NTB Nusa Tenggara Barat Rumah adat dalam Loka adalah rumah adat yang berasal dari kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat rumah adat ini adalah salah satu rumah yang menjadi tempat tinggal para raja-raja Sumbawa bisa dikatakan rumah ini adalah istana dalam Loka yang mana dibangun pada masa Sultan Muhammad Jalalludin lll pada tahun 1885. Rumah adat dalam Loka ini di desain secara khusus untuk menjadi tempat tinggal para raja-raja Sumbawa yang mana pada masa lalu di Sumbawa ini sangat kuat pengaruh budaya agama Islam yang mana hampir seluruh aspek dari adat dan kesukuan masyarakat di Sumbawa ini larut dalam nilai syariat Islam. Rumah adat dalam Loka dengan luas bangunan sekitar 904 meter persegi dan berbentuk panggung yang mana jika dilihat mulai jauh nampak indah bak istana yang sangat megah. Rumah adat dalam Loka ini dibangun dari bahan kayu yang mana terdapat sebuah filosofi tersendiri yaitu "adat berhenti ko syara, syara ko barenti kitabullah" arti dari ungkapan filosofi ini adalah semua aturan adat istiadat maupun nilai-nilai yang ada dalam sendi kehidupan masyarakat Sumbawa maka harus bersemangat kan pada syariat Islam. Struktur dan arsitektur rumah adat Nusa Tenggara Barat Rumah adat Nusa Tenggara Barat yaitu dalam lokal terdiri dari 2 kata dalam bahasa Sumbawa yakni kata dalam yang artinya istana dan kata loka yang artinya dunia. Sebutan untuk nama ini sesuai dengan fungsi rumah adat yang ada adalah bertujuan untuk pusat pemerintahan dan dan sekaligus kediaman raja raja Sumbawa pada masa lalu. Rumah adat ini sengaja di desain dengan an-nur besar yang mana Na banyak orang yang karena rumah adat dalam Loka ini mempunyai 99 tiang yang menopang tentu rumah adat ini sangat kuat apalagi 99 tiang ini berlandaskan 99 sifat Allah atau nama-nama Allah yaitu Asmaul Husna tentu ini sesuai dengan ajaran agama syariat Islam. Adapun untuk bangunan rumah adat dalam Loka ini menghadap ke selatan yaitu tepatnya menghadap ke arah Bukit sampar dan alun-alun Kota Sumbawa jadi ketika kita hendak memasuki rumah ini maka kita akan melihat sebuah ukiran khas dari pulau Sumbawa yang disebut masyarakat setempat yaitu dengan lutuengal. Ukiran ini bermotif bunga dan bermotif dedaunan. rumah adat dalam Loka ini ternyata hanya memiliki satu pintu yang dapat digunakan untuk masuk dan keluar rumah tersebut. untuk dapat masuk melewati Tangga depan yang ada di rumah dalam Loka ini. tangga yang disediakan juga sama dengan tangga-tangga pada umumnya yaitu sebuah kayu yang dimiringkan hingga menyentuh tanah lantai kayu nya ditempel oleh potongan kayu sebagai penahan pijakan. Pada umumnya rumah adat dalam Loka ini terbuat dari kayu jati untuk tiang-tiang penyangganya terbagi menjadi dua ukuran yang sama besar atau kembar yang diberi nama dengan sebutan bala rea atau Graha besar. Graha besar Ini adalah sebuah ruangan yang dipisahkan oleh dinding penyekat yang mana fungsi dan namanya masing-masing sesuai dengan fungsinya yaitu itu di antaranya Lunyuk Agung bagian ini ini pada umumnya terletak di bagian depan bangunan yang difungsikan sebagai tempat upacara adat keagamaan musyawarah ataupun resepsi pernikahan. Lunyuk Mas bagian ini adalah ruangan khusus yang mana untuk istri istri menteri permaisuri dan staf kerajaan an dan ruangan ini terletak disebelah Lunyuk Agung. Ruang dalam yang berfungsi sebagai tempat salat dan di sebelahnya juga ada kamar tidur untuk para dayang dan permaisuri yang mana Ini terletak di sebelah utara dari ruang dalam Adapun untuk ruang dalam sendiri terletak di sebelah barat. Ruang dalam yang ada di sebelah timur yang terdiri dari 4 kamar Adapun untuk kamar kamar ini ini diperuntukkan khusus bagi putra dan putri raja yang sudah menikah. Ruang sidang yang ada pada bagian belakang bala Rea ruang ini biasanya digunakan untuk bersidang pada malam hari ruangan ini juga kerap dijadikan sebagai tempat tidur para dayang. Kamar mandi yang letaknya di luar ruangan induk yang bentuknya memanjang dari kamar peraduan raja hingga ke kamar permaisuri Bala Bulo ruangan ini ini di samping Lunyuk Mas dan terdiri dari dua lantai Adapun lantai yang pertama biasa difungsikan sebagai tempat bermain anak-anak raja yang usianya masih balita atau anak-anak sedangkan lantai yang kedua difungsikan sebagai tempat untuk menyaksikan sebuah pertunjukan di lapangan istana ini khusus bagi permaisuri dan istri para bangsawan. Adapun luar bangunan balarea dikenal dengan dalam Loka hal ini menjadi di bagian dari seluruh Komplek istana. Pada zaman dulu masih banyak terdapat beberapa bagian penting yang ada di istana seperti tembok istana balap ukung gapura alas Keban alas atau kebun istana dan juga tempat khusus yang diletakkannya sebuah lonceng kerajaan. Rumah adat dalam Loka ini dibangun pada tahun 1932 istana kerajaan yaitu sejak tahun 1954 dan difungsikan sebagai rumah dinas sekaligus Wisma Praja untuk Bupati Sumbawa. Adapun balarea adalah bangunan utama dari Kompleks istana dalam Loka namun untuk sekarang ini sudah tak layak ditempati bahkan mulai ditinggalkan oleh keturunan kerajaan an yang mana dulunya mereka sebagai penghuninya dan kini Ini bahkan terlantar maka tak heran telah dipugar kembali oleh Direktorat Jenderal kebudayaan Indonesia pada tahun 1979 yang mana melalui proyek Sasana budaya maka mulai diperhatikan kembali peninggalan dari para leluhur ini. Ragam budaya suku Nusa Tenggara Barat Setelah kita membahas beberapa hal di atas tentang Nusa Tenggara Barat maka pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sebuah informasi lebih terperinci di mana ada ada beberapa suku yang ada di Nusa Tenggara Barat yakni ada suku Bayan, suku Dompu, suku donggo, suku Bima, suku Sasak dan suku Sumbawa. Tentu masing-masing suku ini mempunyai adat istiadat atau kebudayaan tersendiri yang mana juga ada perbedaan-perbedaan kebiasaan atau upacara adat terus kekayaan alam dan lainnya baik untuk itu mari simak pembahasan lebih rinci berikut ini. 1. Suku Bayan Yang pertama ada suku Bayan suku ini mendiami pada bagian Lombok Utara yang mana kabupatennya yang bernama adalah Lombok Utara di daerah ini juga menjadi salah satu tempat wisata yang sudah terkenal adalah Air Terjun gile batu Ko atau biasa disebut dengan batu kerbau. Batu gile ini adalah sebuah tempat pemandian bidadari yang mana menurut masyarakat dahulu kala ada bidadari yang sedang mandi di tempat ini yaitu di air terjun Gile. Asal-muasalnya pada zaman dulu ada salah satu suku Bayan yang dipimpin oleh seorang raja yang mana disebut dengan Datuk Bayan bergelar susuhan Ratu Mas Bayan Agung Adapun silsilah menyebutkan bahwa Datuk Bayan ini memiliki saudara yaitu sebanyak 18 orang dari hasil perkawinannya dengan beberapa orang istri atau selir kerajaan jadi di Saudara saudara Raja Bayan atau Datuk Bayan ini kemudian mereka menyebar ke daerah-daerah yang ada di pulau Lombok. Sejarah mencatat bahwa dari Hasil perkawinan Datuk Bayan ini Adapun untuk istri pertamanya mempunyai dua orang anak laki-laki yang bergelar yaitu pangeran Mas mutering jagat dan yang satunya adalah pangeran Mas mutering langit, jadi kedua Putra inilah yang meneruskan pemerintahan kerajaan dari Raja Bayan atau Datuk Bayan. 2. Suku Dompu Yang kedua ada suku Dompu suku ini mendiami daerah provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu di Pulau Sumbawa nama kabupatennya adalah Kabupaten Dompu suku ini tersebar di 4 Kecamatan yaitu kempo, Dompu, Huu, dan kilo. Adapun untuk Kabupaten Dompu adalah daerah yang mayoritasnya banyak berbukit dan juga daerah ini dikenal dengan daerah vulkanik. Suku yang ada di Dompu ini hidup berdampingan dengan orang donggo sasak Bima Bugis Melayu Arab cina Timur dan juga Bali jadi sangat beragam dari beberapa suku ya suku Dompu ini harus bisa menyesuaikan diri karena beragamnya suku yang ada di Nusa Tenggara Barat ini. Suku Dompu ini berbahasa untuk khasnya adalah bernama nggahi Mbojo. Adapun untuk pekerjaan atau sektor yang ada di daerah Kabupaten Dompu ini yaitu itu ada sektor perkebunan perikanan perdagangan pegawai peternakan dan juga pertanian. Dengan adanya beragam bidang pekerjaan ini membuat suku Dompu dapat menyesuaikan diri dengan mudah dan memilih pekerjaannya sesuai dengan apa yang dikehendaki. 3. Suku Donggo Yang ketiga ada suku donggo, suku ini mendiami di daerah Kabupaten Bima provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu di kecamatan donggo Adapun untuk populasi suku donggo ini di perkirakan sebanyak 20000 orang. Istilah kata "donggo" atau lebih lengkapnya adalah "dou donggo" yang artinya adalah orang gunung jadi suku donggo ini terbagi menjadi dua kelompok yang sudah dibedakan berdasarkan daerahnya masing-masing ada donggo ipa dan dong Ela. Untuk donggo IPA ini daerahnya terletak di sebelah timur Teluk Bima Sedangkan untuk suku donggo Ela terletak daerahnya ini di sebelah barat Teluk Bima. Untuk perkampungan suku donggo mayoritas berada di pinggir jalan atau sungai. Suku donggo ini ini adalah suku yang pertama kali menghuni daerah Bima menurut penelitian bahwa suku donggo ini untuk adat istiadat dan bahasanya berbeda jauh dengan suku Bima atau Dou Mbojo. Ternyata suku donggo ini malah memiliki kesamaan dengan masyarakat Lombok bagian utara. 4. Suku Bima Pasti diantara kalian ada yang sudah mendengar atau mempelajari karakteristik adat istiadat atau kebudayaan dari suku Bima. Suku yang keempat yang ada di Nusa Tenggara Barat adalah suku Bima suku ini untuk jumlah populasinya cukup banyak yaitu ada sekitar suku Bima berada di Kabupaten Bima yang terletak di pulau Sumbawa Pulau Dompu pulau Sangiang yang mana Masih 1 provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun untuk bahasa suku Bima ini ada beberapa Apa jenis yaitu itu Bima, Sangiang dan Bima donggo. Untuk kehidupan sehari-hari suku Bima menggunakan bahasa halus dan juga kasar untuk mata pencaharian utama masyarakat suku Bima adalah dengan bercocok tanam atau menjadi petani yang mana dalam prakteknya dalam bercocok tanam suka berpindah-pindah tempat dan untuk sebagian masyarakat ada yang yang berprofesi sebagai nelayan atau menangkap ikan dan meramu hasil hutan. 5. Suku Sasak Suku yang kelima yang ada di Nusa Tenggara Barat adalah suku Sasak. Suku ini berada di deretan Pulau Nusa Tenggara Barat yang mana mendiami pulau Lombok Adapun untuk populasinya ada sekitar 1,8 juta jiwa cukup banyak sekali. Suku ini ini terdapat beberapa jenis dialek itu ada Sasak Selaparang Sasak Panjang, Sasak Bayan, Sasak Pujut, Sasak Tebango, Sasak Sembalun dan Sasak pengantap. Adapun untuk bahasa Sasak sendiri ada beberapa tingkatan yaitu ada bahasa halus biasa, bahasa halus dalam dan bahasa kasar. 6. Suku Sumbawa Suku yang ke-6 yang ada di NTB adalah suku Sumbawa suku ini mempunyai populasi sekitar kurang lebih jiwa yang mendiami di daerah kabupaten Sumbawa di Pulau Sumbawa provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk bahasa kesehariannya menggunakan bahasa Samawa yang terdiri atas beberapa dialek yaitu dialek semawa, baitur otop, Baitul Ante, taliwang, ropang Suri lebah, granta, Dodo dan jeruk. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat suku Sumbawa menggunakan bahasa yang halus dan juga bahasa yang kasar tergantung masing-masing individu. 6 Rumah Adat yang ada di Nusa Tenggara Barat Apakah kalian sudah tahu bahwa Nusa Tenggara Barat memiliki lima rumah adat tradisional yang mana masing-masing dari rumah tradisional ini sudah mewakili suku yang ada di Nusa Tenggara Barat. Berikut ini saya akan mencoba menguraikan secara rinci kelima rumah adat tersebut yang mana mewakili setiap sukunya yang ada di Nusa Tenggara Barat berikut ulasan selengkapnya. Berikut ini adalah 5 rumah adat Nusa Tenggara Barat 1. Rumah adat dalam Loka Rumah adat dalam Loka ini adalah rumah adat yang ada di Nusa Tenggara Barat yang paling terkenal di antara rumah adat yang lainnya karena rumah adat ini menjadi ciri khas bagi daerah Nusa Tenggara Barat yang mana pada masa lalu Raja Sumbawa yang mendesain rumah adat ini tentu rumah adat ini adalah rumah adat yang spesial karena bentuknya bagus unik dan berbeda dari rumah adat yang lainnya apalagi rumah adat dalam Loka ini didirikan oleh raja Sumbawa secara langsung. Kita tahu bahwa Sumbawa ini adalah salah satu tempat yang sangat erat dengan agama Islam sehingga rumah adat yang ada ini juga bercorak ala syariat Islam yang sangat kental apalagi dalam sebuah namanya yaitu yaitu sebuah namanya yaitu yaitu dalam Loka yang artinya istana dunia tentu hal ini masih selaras dengan rumah adat yang dulu yang pernah digunakan oleh raja Sumbawa di mana dulu Raja Raja dulu Raja Raja Sumbawa menggunakan rumah adat dalam Loka ini sebagai pusat pemerintahan kerajaan dan sekaligus kediaman sang Raja. Oleh karena itu kalau kita datang ke rumah adat tersebut yaitu rumah adat dalam Loka maka tidak heran apabila terdapat 99 tiang yang ukurannya sangat besar yaitu tiang ini mempunyai makna dengan sebuah nama Asmaul Husna yaitu ada 99 jadi disesuaikan itu ada 99 tiang penyangga untuk menopang rumah adat dalam Loka ini. Adapun untuk bagian yang terdapat di dalam rumah dalam rumah adat dalam Loka ini diantaranya adalah Bagian ruang dalam letaknya ini ada di timur dan di tempat ini terdapat 4 ini terdapat 4 kamar yang disediakan khusus untuk para putri dan Putra Raja yang sudah berkeluarga atau sudah menikah. Dan untuk ruang dalam terletak di sebelah barat dan Utara di ruangan ini terdapat sebuah sekat yaitu sebuah kelambu yang menjadikan sekatnya dan sementara bagian barat difungsikan sebagai tempat untuk salat difungsikan sebagai tempat untuk salat sebagai tempat untuk salat sementara bagian utaranya dijadikan sebagai tempat tidur untuk para dayang dan permaisuri. Bagian yang ke-3 yaitu ada lunuk Mas tepatnya disebelah Lunyuk Agung ruangan ini dikhususkan Agung ruangan ini dikhususkan untuk para istri menteri dan tempat permaisuri sekaligus biasanya ruangan ini digunakan untuk upacara adat. Ruangan yang ke-4 ada Lunyuk Agung tepatnya di depan yang mana ruangan ini digunakan untuk musyawarah tempat pertemuan dan sebagai tempat resepsi pernikahan. ruangan sidang terletak di belakang balarea ruangan ini digunakan untuk tempat tidur sayang dayang dan sebagai tempat untuk sidang. Kamar mandi letaknya berada di luar ruangan induk. Bala Bulo ruangan ini digunakan untuk tempat bermain anak-anak sang raja. Di luar istana terdapat sebuah rumah Jamal kebun istana gapura dan juga lonceng istana. 2. Rumah adat Bale Rumah adat ini ini ini letaknya di Oujut Lombok Tengah di desa rembitan Dusun Sade. Rumah ini ini didiami oleh suku Sasak yang mana rumah Bali ini ini sangat dikeramatkan karena masyarakat sekitar meyakini bahwa apabila ada orang yang membuat rumah Bale namun tidak mengikuti aturan adat yang ada makan orang tersebut akan bernasib buruk ketika orang tersebut tinggal di rumah tersebut. 3. Rumah adat istana Sumbawa Rumah adat istana Sumbawa ini mulai dikembangkan oleh Kesultanan Muhammad Jalaludin Syah 3 rumah adat ini tepat berada di area Kota Sumbawa rumah ini didirikan sebagai tempat tinggal Sang Raja dan sekaligus untuk menyimpan barang-barang berharga atau bisa dikatakan dengan artefak kabupaten Sumbawa. 4. Rumah adat Bale Lumbung Rumah adat ini ini adalah rumah ada yang berasal dari suku Sasak yang mana memiliki bentuk yang unik rumah ini berbentuk panggung dan untuk bagian ujung atapnya melebar dan runcing. Adapun ketinggian antara lantai dengan tanah sekitar 1,5 sampai 2 meter bahkan ada yang sampai 3 meter. Rumah adat ini tak tak jauh beda dengan rumah adat yang lainnya memiliki tujuan yang sama yaitu bertujuan untuk menyimpan barang agar tidak banjir dan juga untuk menghindari serangan hama tikus dan hewan-hewan lainnya. 5. Rumah Adat Bale Jajar Rumah adat Bale Jajar adalah ah rumah adat dat eh suku Bali rumah ini memiliki satu serambi yang disebut dengan sesangkok dan juga dua delam Bale. Rumah ini ini lebih besar dan lebih luas daripada rumah Tani rumah ini juga digunakan sebagai untuk menyimpan makanan dan keperluan rumah tangga lainnya Adapun untuk rumah ini ini sudah dilengkapi sekenam dan di bagian depannya disediakan sebuah sekepat. 6. Rumah Adat Berugaq Sekenam Rumah adat berugaq sekenam adalah rumah adat yang keseluruhannya memiliki 6 penyangga tiang utama Ma dengan atapnya yang digunakan adalah ilalang bahkan rumah ini tidak menggunakan dinding dari tiang yang ada ada maka menjadikan rumah ini kokoh berdiri. Nah itulah tadi beberapa penjelasan atau uraian dari karakteristik keunikan suku yang ada di di provinsi Nusa Tenggara Barat semoga ulasan kali ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi teman-teman semua. Terima kasih sudah membaca artikel ini semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita jangan lupa baca juga artikel yang lainnya tentang budaya adat istiadat di Indonesia tetap di mediasiana. Barempuk Nusa Tenggara Barat; Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan. 111. Ti'i Langga; Nusa Tenggara Timur; Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional. 112. Bahasa Melayu Pontianak; Kalimantan Barat; Tradisi dan Ekspresi Lisan. 113. Bahasa Melayu Sambas; Kalimantan Barat; Tradisi dan Ekspresi Lisan Rumahadat Nusa Tenggara Barat bernama Dalam Loka. Rumah adat Nusa Tenggara Timur bernama Musalaki. Rumah adat Papua bernama Honai. Rumah adat Papua Barat bernama Mod Aki Aksa. Nah itu dia rumah adat dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Iya ke-34 rumah adat tersebut tentu sebagai bukti bahwa Indonesia merupakan negarayang sangat kaya SoalPilihan Ganda + Jawabannya Sejarah Kelas 11 Bab 2 Kerajaan - kerajaan Maritim Indonesia pada Masa Islam [Part 3]. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini adalah Soal Sejarah dan Kunci Jawaban khusus pilihan ganda. Soal berikut ini membahas contoh soal mata pelajaran Sejarah Kelas 11 Bab 2 yang membahas tentang >Kerajaan-kerajaan Maritim.

keragamanbudaya dan adat istiadat. Dalam konteks keagamaan, daerah ini dikenal dengan sebutan daerah “Seribu Masjid” yang mencirikan fanatisme terhadap pelak- Nusa Tenggara Barat Yang Beriman, Maju dan Sejahtera (Bappeda NTB, 2009). Visi ini akan dapat digapai dan diwujudkan bila dalam tata kelola pemerintahan, aktivitas

AdatIstiadat Daerah Nusa Tenggara Barat di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.

BudayaSulawesi Tenggara Adat Istiadat Dan Seni Tradisional Kebudayaan Daerah Sulawesi Tenggara - Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi yang di Indonesia yang beribukotakan Kendari. Sulawesi Tenggara memiliki kebudayaan daerah yang menarik dan tentu saja unik karena berbeda dengan budaya daerah lainnya yang ada di Indonesia.
BimaNusa Tenggara Barat memiliki integrasi di dalam ajaran agama Islam. Hal tersebut dapat hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan masyarakat setempat.1 Disisi lain kebudayaan secara antropologis berarti keseluruhan cara hidup yang khusus dengan penekanan pada pengalaman sehari-hari dalam pengertian semua hal yang meliputi
Matapencaharian utama masyarakatnya adalah bertani. 3.Tradisi Aktivitas berladang atau bercocok tanam merupakan warisan leluhur yang menjadi tradisi dan warisan secara turun-temurun. Begitupun bagi masyarakat Bima itu sendiri. Tradisi berladang mereka ditandai dengan kehidupan diatas gunung.
KetikaVOC berusaha menguasai jalur perdagangan,kesultanan Goa yang bersinggungan dengan upaya VOC jalur perdagangan ke Lombok dan Sumbawa.dan menguasai kedua daerah di Nusa Tenggara itu.kerajaan-kerajaan diSumbawa bagian barat masuk dalam kesultanan Goa pada 1618,Bima ditaklukan pada tahun 1633,Selaparang pada tahun
jugamenyimpan banyak warisan budaya, adat istiadat yang menarik, unik dan bisa ditampilkan sebagai sebuah atraksi wisata yang menarik untuk dilihat. 2 IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Nusa Tenggara Barat 12-15 September Festival Pinisi, Sulawesi Selatan 13-15 September Tour de Linggar Jati, Jawa Barat Diartikel kali ini, kami akan membahas 7 alat musik tradisional NTB yang di antaranya alat musik yang bernama Serunai Pareret, Satong Srek, Gula Gending, Palompong atau Cungklik, Genggong, dan Gendang Buleq. Penjelasan dan gambar dari masing-masing alat musik tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Alat Musik Serunai Pareret. Kebudayaandan Adat Istiadat Suku Sasak di Daerah Bayan Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (NTB) 2 Juni 2017 19:55 Diperbarui: 3 Juni 2017 06:39 11146 0 0 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Adat istiadat juga merupakan ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam diri masyarakat yang melakukannya.
DaerahProvinsi Nusa Tenggara Barat terdapat sembilan suku bangsa diantaranya suku-bangsa Sasak, Bali, Samawa, Mbojo, Bima, Donggo, Bayan, Kore, dan Mata. Masing-masing kelompok suku-bangsa tersebut telah memiliki identitas budaya lokal dan juga dicirikan oleh pengejahwantahan agama-agama besar manusia. Hampir semua agama besar terwakili,
rooZ4zl.